Pemanfaatan Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Sebagai Alternatif Pengawet Telur Ayam Dan Telur Itik


Pemanfaatan Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Sebagai Alternatif Pengawet Telur Ayam Dan Telur Itik

Cara Pengawetan Telur Itik Pasca Panen


Kegiatan pascapanen telur itik adalah mengawetkan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak melakukan pengawetan. Telur yang tidak diberi pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk.A

Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari :

1.         Pengawetan dengan air hangat. Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
2.       Pengawetan telur dengan daun jambu biji. Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
3.        Pengawetan telur dengan minyak kelapa. Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
4.       Pengawetan telur dengan natrium silikat. Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.

5.       Pengawetan telur dengan garam dapur. Ggaram direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.








PENGAWETAN TELUR
Sumber Gambar: Livestockreview.com,
Upaya pengawetan telur perlu dilakukan agar daya simpan produk dari ternak unggas tersebut bisa lebih lama untuk disimpan. Telur yang telah disimpan lebih dari 2 minggu sangat cepat menjadi rusak, sehingga telur akan berbau busuk dan tidak bisa dikonsumsi. Mengawetkan telur bertujuan untuk mempertahankan mutu telur, bukan untuk memperbaiki mutu. Prinsipnya untuk mencegah penguapan kandungan air (H2O) dan karbondioksida (CO2) yang telah ada dalam telur, serta memperlambat proses perkembangan mikroorganisme yang ada di dalam telur. Pengawetan telur dapat dilakukan setelah pasca panen telur unggas.Pengawetan telur dilakukan dengan beberapa cara, mulai teknik yang sederhana dengan bahan yang seadanya hingga penggunaan bahan tambahan lainnya. Tujuan dari pengawetan telur adalah untuk memperpanjang daya simpan, memperoleh hasil olahan yang diinginkan, meningkatkan mutu dan nilai jual, memenuhi kebutuhan pasar. Secara teknis dan ekonomis, cara pengawetan telur sebaiknya dipilih yang mudah, cepat, murah biayanya dan bahan untuk pengawetan telur cukup tersedia atau mudah disediakan. Beberapa cara pengawetan telur yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah sebagai berikut :

1)       Metode pengawetan dengan air hangat, pengawetan telur yang paling sederhana adalah dengan bantuan air hangat. Penggunaan air hangat untuk mengawetkan beberapa jenis telur unggas ini dilakukan hanya beberapa saat saja. Cara pengawetan dengan air hangat sebagai berikut, cuci telur yang akan diawetkan sampai bersih. Kemudian sediakan air hangat , tapi jangan sampai terlalu hangat atau panas. Karena akan berakibat telur menjadi setengah matang. Dengan cara pengawetan yang sangat sederhana ini, telur dapat bertahan hingga kurang lebih 21 hari tanpa mengeluarkan biaya yang banyak,

2)     Perendaman (Immersion in Liquid), pengawetan yang dilakukan dengan cara merendam telur segar dalam larutan yang dapat menutupi pori-pori kerabang telur, sekaligus bersifat antiseptik. Setelah dilakukan pengawetan telur dengan perendaman, lalu dilakukan penyimpanannya ditempatkan di ruangan yang bersuhu rendah. Pada umumnya larutan yang digunakan untuk peremdaman telur berupa larutan air kapur, larutan air garam, ekstrak kulit acasia dan ekstrak daun jambu biji;

3)     Penggunaan Suhu Rendah (Cold Store), pengawetan telur yang baik dengan menggunakan kelembapan udara yang tinggi dan suhu udara yang rendah. Dengan temperatur yang rendah dan kelembapan udara yang tinggi terhadap telur dapat memperlambat kecepatan penggepengan putih telur, memperlambatnya encernya putih telur dan mengurangi penguapan air dari putih telur, serta mengurangi perubahan kualitas telur yang disebabkan oleh mikroorganisme atau enzyme dari telur, pemasukan udara melalui pori-pori kerabang telur sehingga kantong udara tidak menjadi besar. Bila akan menyimpan telur dalam waktu yang lama, dianjurkan supaya telur disimpan pada temperatur rendah yaitu antara -0,60C sampai -1,70C, dengan kelembaban udara antara 80% s/d 85%, bila temperatur dan kelembaban udara terlalu tinggi akan mengakibatkan permukaan telur berjamur. Tetapi bila kelembapan berkurang, atau sampai lebih rendah dari 80% akan terjadi penguapan air dari dalam telur. Pada suhu kamar rata-rata telur masih dapat dikonsumsi selama penyimpanan 2 minggu, sedangkan pada penyimpanan telur pada temperatur rendah rasa telur masih enak, sehingga masih disukai oleh konsumen sampai lama penyimpanan 8 minggu.;

4)     Metode pengawetan dengan daun jambu, Metode ini disebut juga metode pemindangan. Karena warna cangkang telur yang telah diawetkan dengan jambu biji ini berwarna kecoklatan seperti telur pindang. Namun metode pengawetan dengan daun jambu biji ini terutama untuk telur itik kurang disukai konsumen karena warnanya yang kurang menarik. Metode ini bisa diterapkan pada telur unggas yang lain, telur ayam misalnya. pemindangan merupakan salah satu bentuk pengolahan dengan kombinasi penggaraman dan perebusan. Telur pindang merupakan produk olahan tradisional yang menggunakan bahan penyamak protein yang akan terdenaturasi jika kontak dengan bahan yang mengandung tannin antara lain kulit bawang merah, daun jambu biji, air teh. Dengan tambahan bahan ini akan diperoleh warna telur kecoklatan dan citarasa yang khas. Pemindangan dapat membuat telur rebus lebih awet daripada perebusan dengan air biasa;

5)     Teknik pengawetan dengan daun jambu biji


Bahan yang perlu dipersiapkan: telur ayam, teh, kulit bawang merah, daun jambu biji, serta menggunakan garam

Cara pembuatan:
·         Ambil 10 butir telur ayam
·         cuci bersih dengan abu dapur dan air
·         Letakkan daun jambu, teh, kulit bawang merah dalam panci perebus, tata telur diatasnya, susun berlapis
·         Tambahkan garam 3 sendok makan
·         tambahkan air hingga seluruh telur terendam
·         Rebus hingga matang, angkat dan biarkan hingga beberapa saat (2 jam)
·         untuk memperoleh warna dan citarasa pindang, Rebus kembali sampai matang (dapat ditambahkan bahan rempah lengkuas dimemarkan, daun salam)
·         Angkat dan biarkan terendam dalam panci, tiriskan setelah air dingin. Daya simpan telur dengan cara/ metode seperti ini akan lebih lama dibandingkan dengan pengawetan dengan menggunakan air hangat.

Daya simpannya bisa mencapai 30 hari atau lebih, atau lebih lama 1 minggu dari pengawetan dengan air hangat

6)     Metode pengawetan dengan minyak kelapa
perubahan warna dengan pengawetan telur melalui bantuan jambu biji tidak disukai, penggunaan minyak kelapa bisa diterapkan. Minyak kelapa juga bisa dijadikan bahan memperlama penyimpanan telur tanpa merubah warna, rasa, dan aroma telur tersebut:
v  Langkah pertama kelapa dikupas dan diparut.
v  Selanjutnya parutannya diremas-remas sambil ditambah air secukupnya. Hasilnya adalah berupa santan. Santan itu kemudian direbus selama kurang lebih 3 jam.
v  Setelah menjadi minyak, pisahkan minyak tersebut dari ampasnya.
v  Tahap berikutnya ambil telur dan dicuci.
v  Kemudian telur diolesi minyak kelapa dengan menggunakan kuas kecil. Biasanya, 1 liter minyak kelapa bisa digunakan untu mengawetkan telur sekitar 70 kg. Pengolesan telur ayam dengan minyak kelapa ini mampu mempertahankan kesegaran telur selama 8 minggu atau 2 bulan.

Pengawetan telur dengan minyak kelapa tidak hanya mampu mempertahankan kesegaran telur, tapi juga mampu mempertahankan keutuhan nilai gizinya. Hal ini amat menguntungkan, karena selain prosesnya mudah juga irit dalam biaya. Dari beberapa metode diatas dan bahan yang digunakan untuk mempertahankan kondisi telur dan lama penyimpanan, kesemuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tinggal mengikuti selera masyarakat saja. Perubahan warna dengan pengawetan telur melalui bantuan jambu biji tidak disukai, penggunaan minyak kelapa bisa diterapkan. Minyak kelapa juga bisa dijadikan bahan memperlama penyimpanan telur tanpa merubah warna, rasa, dan aroma telur tersebut. Teknik pengawetan dengan minyak kelapaLangkah pertama kelapa dikupas dan diparut. Selanjutnya parutannya diremas-remas sambil ditambah air secukupnya. Hasilnya adalah berupa santan. Santan itu kemudian direbus selama kurang lebih 3 jam. Setelah menjadi minyak, pisahkan minyak tersebut dari ampasnya. Tahap berikutnya ambil telur dan dicuci. Kemudian telur diolesi minyak kelapa dengan menggunakan kuas kecil. Biasanya, 1 liter minyak kelapa bisa digunakan untu mengawetkan telur sekitar 70 kg. Pengolesan telur ayam dengan minyak kelapa ini mampu mempertahankan kesegaran telur selama 8 minggu atau 2 bulan. Pengawetan telur dengan minyak kelapa tidak hanya mampu mempertahankan kesegaran telur, tapi juga mampu mempertahankan keutuhan nilai gizinya. Hal ini amat menguntungkan, karena selain prosesnya mudah juga irit dalam biaya.Dari beberapa metode diatas dan bahan yang digunakan untuk mempertahankan kondisi telur dan lama penyimpanan, kesemuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tinggal mengikuti selera masyarakat saja; 7) Melapisi Kulit Telur dengan Pembungkus Kering (Dry Packing), bahan yang dipergunakan untuk melapisi kulit telur biasanya berupa campuran garam dapur dengan abu gosok, bubuk batu bata, pasir, kapur soda, serbuk gergaji, tanah liat dan sebagainya. Pengawetan telur yang dibungkus dengan adonan abu gosok atau bubuk batu bata dan garam dapur dapat dilakukan dengan perbandingan 70 % dengan 30 %, kemudian ditambah air secukupnya, dan disimpan selama 2 minggu sebelum dikonsumsi; 8) Penutupan Kulit Telur dengan Bahan Pengawet (Shell Sealin), biasanya bahan pengawet yang digunakan bahan-bahan yang digunakan dalam proses pengawetan ini antara lain : Parafin cair, Natrium Silikat (water glass) dan bahan-bahan kimia lain yang bersifat tidak merusak kesegaran dan mutu telur seperti borat, permanganate, benzoate dan lain-lain. Pengawetan dengan paraffin cair dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana. Sebab bahan-bahannya lebih mudah didapatkan ditoko-toko bahan kimia dan biaya pengawetan relativ mudah. Pengawetan dengan cara ini dapat mempertahankan kesegaran telur selama 6 bulan. Pengawetan telur dengan menggunakan Natrium Silikat, dalam prosesnya terjadi dengan terbentuknya endapan silikat pada permukaan kerabang telur. Endapan silikat tersebut berfungsi sebagai mantel penutup pori-pori kerabang telur yang menghambat penguapan air dan gas dari/dalam isi telur. Penurunan berat telur diperlambat, mencegah mikroorganisme masuk melalui pori-pori kulit dan menghindari penyerapan bau-bau bila ada disekitar tempat penyimpanan telur. Cara pengawetan yakni telur-telur direndam dalam Natrium Silikat dengan konsentrasi 10% selama satu bulan. Hasilnya adalah dapat, mempertahankan kualitas telur secara baik sampai 1,5 bulan; 9) Metode pengawetan dengan cara pengasinan, pembuatan telur asin merupakan cara pengawetan sederhana tapi membuat telur mempunyai daya simpan cukup lama tergantung dari konsentrasi garam yang diberikan, proses penggaraman menjadi prinsip dalam teknologi ini. Waktu atau lamanya perendaman atau pemeraman menentukan tingkat keasinan telur.


Sistim pembuatan telur asin ada 2 alternatif yaitu cara basah (cair) dan cara kering. Metode pengawetan dengan cara diasinkan ini sudah kerap dilakukan oleh peternak dan pedagang. Daya simpan telur yang diasinkan ini bisa bertahan lebih lama. Bila sebelum diasinkan, daya simpan telur sekitar 2 mingguan. Dengan diasinkan, daya simpannya bisa bertahan hingga 6 minggu. Pengawetan dengan cara pengasinan ini biasanya dilakukan oleh peternak itik. Pengawetan dengan cara mengasinkan ini selain memberikan keuntungan daya simpan lebih lama, juga mengurangi bau amis yang sangat kuat pada telur itik. Dengan pengasinan ini daya simpan telur akan lebih lama 4 sampai 6 minggu. Selain itu bau tidak terlalu amis. Dan satu lagi dari keuntungan pengawetan dari pengasinan ini adalah rasa lebih lezat dan kadar keasinan dapat diatur sesuai dengan dosis penggaraman, hanya saja telur yang diasinkan sesuai dengan selera konsumen. Teknik Pembuatan Telur Asin, Persiapan alat : Ember, Waskom, dandang (pengukus), kopor, tempat telur. Persiapan bahan: Adonan I (sistem kering) : Telur itik (15 butir), abu dapur (2 kg), garam halus (600 gr), air secukupnya. Adonan II (Sistim kering): Telur itik (15 butir), serbuk batu merah (3 kg), garam halus (600gr), air secukupnya, saltpeter/sandowo (15 gr). Adonan III (sistim cair): telur itik (15 butir), garam (600 gr), air bersih (1 ltr). Persiapan dan alat. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Perbandingan bubuk batu bata dan garam ± 7:3. Sendowo digunakan bila diperlukan (dengan tujuan memperoleh telur asin yang masir dan kesed). Pemilihan bahan. Pilihlah bahan yang baik (sehat, tdk busuk) Cuci telur sampai mengkilat dengan menggunakan spon pencuci agar pori-pori telur bersih, tiriskan. Pembalutan adonan
1.Sistim Kering, buat adonan pembalut dengan mencampur bubuk batu bata merah atau abu dapur, garam, sendowo kemudian diencerkan dengan air hingga kalis (bila dikepal menggumpal), Ambil telur itik, bungkus dengan adonan satu persatu sampai habis, tata di ember, simpan.
2.Sistim Cair, buat adonan III, panaskan air sampai hangat/agak panas, masukkan garam aduk hingga larut angkat dan dinginkan, tambahkan sendowo (bila perlu) tuang ke ember tempa pemeraman. Tata telur pada ember satu persatu, tutup, simpan Pemeraman. Setelah dibalut, lakukan pemeraman sampai ± 7-10 hari sesuai dengan tingkat keasinan yang diinginkan
Asin sedang = 7 hari, Asin dan masir = 10 hari, Angkat telur asin dari adonan, bersihkan Pengukusan, isi dandang dengan air, masukkan telur asin satu persatu sampai 2/3 dandang
-Angkat dandang keatas kompor, kukus telur asin selama 20 menit
-Angkat dan tiriskan Pengemasan Stempel telur asin asin, tata pada kemasan/wadah telur dan siap dipanaskan.


Loginhttp://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/pengawetan-telur

0 komentar:

Posting Komentar